
We speak in different voices when fighting with the one we’ve loved
We speak in different voices why can’t we say what we’re thinking of
Lengkingan suara tinggi dari Cove Reber, vokalis Saosin membahana di The Venue Concer Hall Eldorado yang terletak di dataran tinggi sebelah utara kota Bandung sore itu. Ya, di hari terakhir bulan Januari 2010 Bandung kedatangan Saosin, band post hardcore yang asal Newport Beach California USA. Saosin yang pada 2009 lalu merilis full album keduanya In Search of Solid Ground diboyong untuk ketiga kalinya ke Indonesia oleh promotor gaek Java Musikindo yang dikomandani oleh Adrie Subono ini sengaja memilih kota Bandung yang dinilai memiliki apresiasi tinggi terhadap jenis musik seperti yang diusung oleh Saosin.
Untuk menyaksikan konser ini para penonton harus merogoh koceknya seharga 195 ribu, harga yang cukup wajar untuk ukuran konser band dari luar negeri yang sedang naik daun. Konser Saosin yang dijadwalkan dimulai dari jam 3 sore ini mengakibatkan kemacetan yang cukup kurang ajar di daerah Setiabudi sampai ke venue Eldorado. Saat formagz tiba disana tampak pelataran venue Eldorado sudah dipenuhi oleh anak-anak muda yang sudah tidak sabar menantikan aksi dari Cove Reber, Beau Burchel, Justin Shekoski, Chris Sorensen dan Alex Rodriguez. Saat jam menunjukkan hampir pukul 5 sore akhirnya dari atas panggung naik satu persatu para personil dari Saosin yang langsung menggebrak dengan lagu I Keep My Secret Safe yang diambil dari album In Search of Solid Ground yang diteruskan ke lagu berikutnya Nothing Is What It Seems. “Terima Kasih, we love to come here and meet you all” kata Cove yang tampil dengan rambut dreadlock sore itu. Sekitar 3000 penonton yang hadir menyambut dengan tepuk tangan meriah yang mengantarkan ke lagu-lagu berikutnya seperti Collapse, Changing, On My Own, Deep Down dll. Sayang banyak dari lagu Saosin sore itu yang diambil dari album In Search of Solid Ground seperti kurang akrab di telinga para penonton yang membuat penonton hanya melompat-lompat mengikuti beat-beat kencang yang didominasi oleh gebukan sang drummer yang juga menyita banyak perhatian penonton karena permainannya. Beruntung Saosin membawakan lagu-lagu hits mereka seperti Voices, You’re Not Alone, dan Seven Years yang berhasil “menolong” penampilan mereka di hadapan publik Bandung. Tampaknya “Seven Years” lah yang benar-benar menyelamatkan Saosin sore itu, berkat lagu yang diambil dari EP pertama mereka Translating The Name penonton mulai terbakar dengan membuat circle pit yang sebenarnya sudah diminta oleh Shekoski sedari awal konser hanya saja penonton tidak bergeming saat itu.
Menjelang akhir konser Cove sempat berbicara panjang dari atas panggung tentang hak setiap orang untuk bermimpi dan meraihnya, dia juga mengatakan sebelumnya tidak pernah terbayang berada disini bergabung dengan band idolanya. Ya, seperti yang kita ketahui sebelumnya Cove adalah vokalis yang menggantikan posisi Anthony Green (sekarang Circa Curvive), pada waktu itu Cove adalah salah satu fans Saosin yang mengikuti audisi vokalis untuk mengisi posisi Green. Pidatonya dari atas panggung menjadi pengiring untuk lagu bertempo medium berjudul Fireflies yang dibuat encore panjang sebelum Saosin meninggalkan panggung. Namun nampaknya penonton tidak rela Saosin pergi begitu saja meninggalkan mereka, maka teriakan kompak “We want more, we want more…” pun terdengar berulang-ulang dan membuat Saosin kembali lagi ke panggung dengan membawakan lagu berjudul They Perche on Their Stilts, Pointing, and Daring Me to Break Custom yang diambil dari EP Translating The Name. Sangat disayangkan ending ini terasa menjadi antiklimaks karena lagu ini kurang familiar dan bertempo kurang cepat. Walaupun di lagu ini Shekoski sempat mempertunjukkan aksi memutar gitar tapi tetap saja ending konser ini terasa antiklimaks. Padahal penonton lebih berharap Saosin membawakan Bury Your Head yang memiliki tempo lebih kencang dan tentunya lebih familiar. Tetapi walaupun terasa antiklimaks penonton tampak tetap puas dengan penampilan sangar dari anak-anak Saosin. Yeah! (by Mahardhika Utama)